Ketika laptop mulai menggeser PC (Bagian II/habis)
Menurunnya jumlah personal komputer (PC) dan meningkatnya laptop di pasaran, tidak terlepas dari kebutuhan user atau penggunanya. |
Untuk kalangan perkantoran misalnya, PC mungkin masih menjadi kebutuhan yang belum tergantikan. Sementara, bagi pengguna yang lebih banyak beraktivitas di luar ruangan atau yang kerap bepergian, keberadaan laptop menjadi sebuah kebutuhan ketimbang PC. Bagi sebagian pegawai kantoran, keberadaan PC terasa lebih menguntungkan karena sudah tersedia di meja dan tinggal menggunakan. Sedangkan untuk laptop, pegawai yang bersangkutan terkadang harus mengeluarkan komputer jinjing dari tas atau lemari penyimpanan. ”Kalau di tempat kerja atau di kantor, bagi saya lebih menguntungkan menggunakan PC ketimbang pakai laptop. Karena kalau PC, biasanya saya tinggal menghidupkan komputer lalu menggunakannya. Ya tidak ribet saat akan memakai. Dan kalau akan mencetak atau nge-print juga tidak repot harus pasang kabel, karena biasanya sudah terpasang. Tapi kalau laptop, mesti memasang kabel dan lainnya yang lebih ribet,” terang Ninik Hartati, kepada Espos. Laptop dan PC memang memiliki kelebihan masing-masing. Sebagian pengguna merasa lebih nyaman menggunakan laptop, sedangkan sebagian lainnya lebih nyaman dengan PC. Bagi Ninik, pekerjaan kantor memang lebih cocok dikerjakan menggunakan PC. Karena terkadang dia juga harus mencetak dokumen yang diketik. Sementara, soal kapasitas penyimpanan data, pegawai bagian Humas dan Kerjasama di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ini mengaku tidak ada masalah antara PC dan laptop. ”Kalau laptop untungnya bisa dibawa ke mana-mana sesuai kebutuhan pemiliknya. Tapi soal penyimpanan data, sama saja.” Menurutnya, hal itu tergantung dari spesifikasi masing-masing komputer. ”Soal itu tidak terlalu masalah, karena data-data dokumen sekarang bisa disimpan dalam flashdisk, yang kemampuan kapasitasnya beragam. Tapi untuk pekerjaan tertentu, terkadang juga menggunakan laptop,” jelasnya. Pemilihan model komputer, menurut Doni, sudah semestinya disesuaikan dengan jenis pekerjaan si penggunanya. Untuk laptop, biasanya digunakan oleh orang-orang yang kerap bepergian dan biasanya tidak digunakan dalam jangka waktu lama. Sedangkan PC, lebih banyak digunakan orang-orang yang pekerjaannya menyangkut visualisasi atau gambar. ”PC mempunyai daya tahan lebih baik dibandingkan laptop. Selain itu, kalau untuk pekerjaan visual atau gambar, PC lebih mumpuni ketimbang laptop,” ujar pegawai yang pekerjaannya lebih banyak berhubungan dengan gambar ini. Bila orang kantoran seperti Ninik dan Doni memilih menggunakan PC saat bekerja, maka lain halnya dengan kalangan mahasiswa. Sebagian mahasiswa, bahkan pelajar, saat ini terlihat kerap sibuk menggunakan laptop ketimbang PC. Aksi mereka tak hanya bisa dilihat di lingkungan kampus yang sudah menyediakan layanan hotspot. Di pusat perbelanjaan atau mal pun, mereka menggunakan laptop. Apalagi di mal yang menyediakan layanan akses Internet gratis. Seorang mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Kiki, mengaku lebih memilih membeli laptop ketimbang PC. Pemilihan itu didasarkan atau kebutuhan akan aktivitasnya sebagai mahasiswi. Selain bisa praktis karena bisa ditenteng, penggunaan laptop juga tidak harus terpancang di satu tempat tertentu. ”Ada beberapa pertimbangan saya memakai laptop. Di antaranya, karena ketika pekerjaan atau tugas kuliah tidak bisa diselesaikan di rumah, maka bisa saya lanjutkan di lain tempat. Baik di kampus atau di tempat lain,di mana saya bisa menggunakan laptop. Jadi tidak harus terpaku di rumah saja, atau di kampus saja,” tandasnya. Pertimbangan lain memilih laptop, juga dikarenakan adanya fasilitas wide fidelity atau lebih dikenal dengan Wi-Fi. Dengan fasilitas ini, ia bisa mengakses Internet, di tempat-tempat yang menyediakan fasilitas hotspot. Akses Internet dibutuhkan karena terkadang ia harus mencari bahan untuk menyusun makalah atau tugas kuliah lainnya. ”Dengan laptop, tidak perlu keluar biaya lagi untuk mengakses Internet. Karena, saya tinggal ke lokasi yang menyediakan layanan hotspot gratis. Tetapi kalau pakai PC, sudah pasti akan keluar biaya lagi. Atau kalau tidak, mesti ke Warnet.” – Oleh : Ivan Indrakesuma |
Sumber : http://www.solopos.net/zindex_menu.asp?kodehalaman=h01&id=85914